Hasrat semata tanpa ada tindakan
hanya akan membiakkan penyakit
Penyiar inggris, Wiliam Blake (1757-1827)
Ungkapan itu sangat menarik sekali kepada saya. Saya
mendapatkannya di buku Creative Writing karya A.S Laksana di bab “Anda
hanya perlu action, itu saja !”
Saya kira itu
anjuran, nasehat dan saran yang jitu. Seorang blogger, sejatinya memang hanya
tinggal action lalu menuliskan konten bermanfaat dan menarik lalu dibagikan
kepada orang lain, yakni pembaca blognya. Saya seringkali menjumpai orang
dengan impian muluk-muluk tapi sampai hari ini, hanya sekadar impian yang
tersusun dengan rapi tapi sampai saat ini juga tidak kunjung ada realisasi agar
impian itu bisa terwujud dengan baik.
Ketika kita sudah berusaha agar impian itu bisa tercapai
maka langkah berikutnya adalah merencakan agar kita menjadi blogger yang sukses
dan terukur. Raditya Dika adalah blogger yang keren dan tentu
tulisan-tulisannya disukai banyak orang. Para pembacanya seringkali tertawa
dengan tulisan radit dengan gaya berguyon dan suka mengolok-ngolok dirinya
sendiri. dia penulis blog dengan gaya komedian. Juga ada Medhy Aginta Hidayat,
pemilik blogguebu.com salah satu blogger di tanah air yang blognya menjadi
rujukan blogger for money. Blog
tersebut memiliki konten yang hamper sama dengan blogger Darren Rowse, salah
satu blogger kelas dunia. Sama-sama blogger
for money.
Maka tidak salah kemudian jika di kelas-kelas tentang
pembelajaran seputar blogging. Dosen saya yang juga seorang blogger seringkali
memberikan nasehat bahwa keberhasilan seorang blogger memang harus terukur. Dia
ingin dikenal sebagai blogger yang seperti apa?
Anggap saja jika dia ingin menjadi blogger yang keren. Maka
dia seharusnya mengukur keren yang seperti apa? Mungkin saja, dia keren karena
pengunjung blog-nya kurang lebih seribu orang setiap hari, penghasilannya dari
kegiatan blogging membuatnya menjadi sejahtera atau dia seringkali memenangi
lomba-lomba kepenulisan blog dan mungkin juga dia mampu menghasilkan buku dari
aktivitasnya ngeblog.
Bagi saya sendiri, sepertinya saya senang juga dengan
prestasi blogger yang semacam itu. tapi
saya tidak selalu menulis kontens di blog untuk tujuan komersial ataupun obsesi
tertentu. Bagi saya menulis di blog itu hanya sebagai sharing pengalaman, opini
dan cerita kepada pembaca blog saya sendiri. begitulah.
Lalu kenapa saya senang menjadi seorang blogger?
Sekilas saya harus kembali ke catatan saya pada tahun-tahun
pertama saya ngeblog dan bergabung dengan komunitas blogger. Saya pernah
dipinjamkan buku karya Haris Maulana. Buku berjudul Rejeki Nomplok dari Kontes
Blog dan kini buku itu benar2 memberikan peta dalam perjalanan saya belajar
untuk rajin ngeblog.
Buku mini itu menawarkan banyak petunjuk kepada saya. Ya,
sebuah petunjuk-petunjuk seputar aktivitas blogging yang bisa menguntungkan.
Tentu, saya senang membaca petunjuk itu. Saya merasa tidak rugi bahkan boleh
jadi saya menjadi beruntung. Dosen saya saja, dengan kegiatan blogging bisa
menghasilkan uang serta buku yang kini bisa jadi rujukan bagi para pelaku blogging for money dan saya kira buku
itu telah menjadi jembatan bagi saya sehingga saya menjadi suka ngeblog.
Saya mungkin akan menawarkan ide-ide sederhana mengapa kita
perlu ngeblog dan efek kegiatan ngeblog itu sendiri bagi masa depan kita nanti.
Sekarang ini, banyak pelatihan-pelatihan tentang kegiatan
ngeblog disemarakkan bagi para guru ataupun mahasiswa sebagai bentuk agar siswa
tersebut suka menulis dan akhirnya kegiatan tersebut menjadi kegiatan positif.
Seorang blogger bisa melakukan improvisasi dengan berbagai
jenis model tulisan di blognya. Dia bisa bebas berekpresi dan tentu ekspresi
yang tetap bisa dipertanggung jawabkan. Tulisan yang masih bernilai dan mampu
menggugah pembacanya.
Just Do It ....
Saya menyukai ungkapan itu. Itu anjuran bahwa seorang
blogger sebenarnya hanya diperlukan aksi nyata dalam hal menulis. Jika dia
mengaku blogger maka sejatinya dia rutin menuliskan konten positif bagi pembaca
blognya. Dia harus rutin berbagi saran dan nasehat agar blognya bisa menjadi
semacam pemberi inspirasi bagi pembaca blognya.
Saya memang sedikit lebih berkeyakinan sama dengan
orang-orang sebelum saya bahwa memperjuangkan sesuatu memang terasa sulit
bahkan juga boleh dibilang sebagai tindakan yang kurang begitu
menyenangkan. tapi justru dengan
memperjuangkan itu, mereka akhirnya akan terbiasa untuk memperjuangkan segala
sesuatu sebagai kerja dalam kehidupannya.
Selebihnya, seorang blogger tinggal merencanakan konten apa saja yang
menarik dan bisa dia kerjakan dan setelah itu dia tinggal mengerjakannya. Just do it !
Ngeblog seperti Makan Coklat
Mungkin tidaklah berlebihan kalau ngeblog itu seperti makan
coklat. Beberapa orang suka makan coklat karena coklat seperti makanan yang
penuh sisi romantisme. Coklat juga bisa menjadi lambang bagi hubungan yang
harmonis. Bahkan awal-awal saya belajar ngeblog maka saya mendapatkan
kesempatan untuk mengikuti acara keren “Bloggilicious de Surabaya” yaitu kegiatan
seputar blogging yang diadakan oleh
idblognetwork). Dan di sana, saya mendapatkan banyak materi tentang branding, konten positif dan
langkah-langkah unik mengenai aktivitas blogging
yang disampaikan oleh beberapa blogger
keren di Jawa Timur bahkan Nasional.
sehabis kegiatan itu, saya seolah merasakan sesuatu yang sangat berharga yaitu menjadikan ngeblog sebagai salah satu jenis kegiatan yang sama enaknya dengan saya memakan coklat.
sehabis kegiatan itu, saya seolah merasakan sesuatu yang sangat berharga yaitu menjadikan ngeblog sebagai salah satu jenis kegiatan yang sama enaknya dengan saya memakan coklat.
Kalau kita sudah mendapatkan materi seputar blogging maka
langkah selanjutnya kita hanya tinggal action yaitu menulis sebanyak mungkin
kontens positif yang berkualitas sehingga mampu mengajak ribuan pembaca sebagai
pengunjung blog kita tersebut. Jika demikian, maka kegiatan ngeblog akan terasa
seperti memakan coklat di dalam kegiatan kita sehari-hari.
Jadi saya hanya akan menambahkan bahwa jika kita ngeblog
lalu kita tidak bisa menikmati kegiatan blogging tersebut seperti kita memakan
coklat maka kita seharusnya wajib bertanya. Jangan-jangan kita belum mampu
menikmati kelesatan ngeblog sebagai sarana mendapatkan keberuntungan
sebanyak-banyaknya di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Jadi, ngeblog jika dianggap sebagai kegiatan serasa makan
coklat maka kita akan terus merasa ketagihan untuk terus melakukan kegiatan
ngeblog. Saya hanya punya berbagai saran bahwa cerita-cerita keberhasilan para
blogger yang tidak saya ceritakan di dalam tulisan ini tidak lain karena mereka
menjadikan kegiatan ngeblog sebagai kegiatan yang paling menyenangkan dan bahkan
menggairahkan dalam kegiatan sehari-hari. Mereka tidak banyak konsep dan planning tapi mereka adalah tipekal just do it dan hasilnya mereka kini
menjadi blogger keren.
Salam,
Fendi Chovi, Blogger
No comments:
Post a Comment