-->

Tuesday 22 April 2014

Catatan Sederhana untuk Kamu

Aku tulis saja di sini tentang aku dan impian terbesarku.

Kamu tahu tidak. Aku sekarang seperti kesepian di landa hari-hari yang tidak menentu. Aku hanya ingin mengatakan kepadamu. Aku belajar ikhlas karenamu. Aku sudah pernah bilang kepadamu. Aku mencintaimu. Itu saja. Dan kamu hanya perlu mengingatnya dan meski kamu mungkin tidak perlu untuk merasakan itu juga. Aku kira aku tidak ingin memaksamu. Karena sejauh ini, aku kira kamu juga menyimpan rasa untukku. Itu sudah cukup membuatku bahagia.

Gadis manis. Beberapa hari yang lalu, aku pernah bercerita kepada senior terbaikku. Bercerita tentang hati dan masa depan. Mungkin aku nanti juga perlu untuk mengejar S2 aku, meski aku tidak punya rencana muluk-muluk tentang itu semua. 

Impianku hanya ingin jadi jurnalis dan menulis banyak buku, bisa jalan-jalan ke berbagai daerah atau mengelilingi dunia. Itu impianku. 

Gadis yang manis.

Aku berharap jika kelak aku adalah milikmu. Terima aku apa adanya. Aku yang pendiam, pemurung dan sesekali bersikap egois kepada diriku sendiri. Aku berharap aku masih bisa membaca buku jika nanti aku bisa bersanding denganmu. Itu saja.

Aku juga pernah ditanya oleh teman-temanku. Siapa gadis yang kamu sukai? Aku jujur bahwa aku bilanag banyak mengagumi gadis, tapi hanya kamu saja yang bisa bikin aku lebih baik dalam menyikapi kehidupanku ini. Aku tidak pernah menyebut namamu kepada siapapun. Itu aku lakukan karena aku tahu bahwa tidak baik menceritakan namamu kepada siapapun termasuk kepada orang-orang yang selalu ingin tahu tentang kamu. Aku kadang tidak jujur kepada teman-temanku, tentang siapa gadis yang aku sukai. Aku tidak jujur karena jujur kepada mereka tidak terlalu penting. Mungkin mereka selalu bilang siap untuk mendukung aku habis-habisan jika aku memberikan informasi tentang gadis yang aku sukai. Untuk sementara namamu masih aman dan masih aku rahasiakan untuk beberapa orang, mungkin ada yang tahu dua atau satu orang. Itu saja.

Kita adalah sepasang pemimpi yang bisa bermimpi apa saja. Kita adalah sepasang pemimpi yang mungkin akan terlupakan oleh mimpi kita sendiri. Aku terlupakan oleh perjalananmu. Atau kamu yang terlupakan karena aku tergila-gila dengan mimpiku. Tapi aku sadar. Hingga saat ini, aku terlalu berat untuk melupakan apapun tentang kamu. Itu saja.

No comments:

Post a Comment