-->

Wednesday 16 April 2014

Cinta yang Tidak Terlupakan

Cinta memang sulit dilupakan. Jadi jangan lupakan kehadirannya. Cinta memang sulit dipelihara. Tapi tetaplah ia dijaga.

Aku pernah sekali merasakan kedasyatan jatuh cinta. Anggap saja seperti itu. Jatuh cinta pada seseorang memang menghadirkan pengalaman yang dalam. Dalam seperti lautan Atlantik yang dingin dan mematikan. Jika kita berenang di lautan yang dalam maka kemungkinan besar kita akan terengah-terengan dan kita bisa membuat keputusan sepele. Menyerah atau mati.

Berbicara tentang cinta. Memang tidak cukup kalau hanya sebatas aku suka kamu dan kata sejenisnya yang bisa mewakilinya. Cinta itu lebih dari sekadar itu. Aku bersyukur sekali, meski aku merelakan kehilangan seseorang yang jauh-jauh hari aku kenal dan aku ingin kagumi. Aku yakin bahwa ketika kita merelakan kehilangan sesuatu maka akan ada pengganti yang lebih baik lagi. Maka, aku yakin dan aku tetaplah yakin bahwa gadis yang satu ini, yang aku temukan di bulan september akan mampu membuatku melompat lebih tinggi. Menggapai semua cita-citaku.  Bersama dia, menjadi pecinta (traveller) ke berbagai daerah dan benua.

Tentang cinta itu sendiri. Aku mau bercerita meski hanya sedikit saja.

Aku pernah juga iseng-iseng menyukai seseorang. Tapi tidak sampai pada ranah jatuh cinta yang begitu dalam kayak sekarang ini. Tidak sampai pada ranah ketika aku benar-benar serius membina cinta untuk perjalanan kehidupanku yang panjang ini.
Berdasarkan kata-kata bijak dari adik tingkatku. Katanya, "Pilihlah lima gadis dan temukan di antara salah satu dari mereka yang benar-benar bisa mencintaimu dan kamu nyaman dengan menjadi bagian dari gadis itu. Pilihlah gadis itu dan hiraukan gadis yang lain. Kejarlah gadis itu sampai dunia nanti membantumu dengan segala dan semua jenis usaha yang kamu hamparkan untuk hidup bersamanya.

Itu kata-kata yang dalam sekali.

Aku kadang bertanya sendirian. Karena selama ini aku selalu suka menyendiri. Membaca apa saja yang perlu aku baca. Berjalan kemana saja aku mau. Aku bertanya. Kenapa aku harus mengagumi dia. Dia seringkali berkata kepadaku. Dia --gadis yang aku cintai itu, mengatakan kepadaku bahwa dia siap jika akulah imam bagi semua malaikat kecilnya. Aku terharu. Ya begitulah perasaan yang aku rasakan saat itu. Tapi aku juga sadar bahwa aku belumlah halal bagi dia. Aku belum jadi siapa-siapa. Jadi semua jenis kata-kata puitis aku simpan di hati. Mungkin kelak. jika tangan tuhan berpihak kepadaku. Dia akan selalu berjalan ke arahku atau aku yang akan terus mengejarnya. Sampai kebelahan dunia manapun di dunia ini.

Kata-kata dia yang mungkin perlu aku ingat, tidak hanya hari ini tapi juga nanti.
"Lakukan saja yang terbaik. Jadi yang terbaik di mata kedua orang tua, di mata semua orang dan jadi yang terbaik di hadapan tuhan. Itu yang terpenting."

Aku tidak tahu. Adakah aku ditipu oleh kata-katanya. Tetapi hingga saat ini. Tetaplah dia, gadis dari negeri jauh itu yang jadi memesona dan tetap bersemanyam di hatiku.

Semoga saja, cintaku ini tidak terlupakan oleh dia, hingga hitungan mellinia atau tahun-tahun yang terus berganti.


No comments:

Post a Comment