-->

Friday, 25 April 2014

3 Hal yang Perlu diingat oleh Seorang Calon Penulis



Baru-baru ini, saya seringkali membaca status A. S Laksana dan juga status para pemujanya. Saya kira ini juga penting saya sampaikan di sini, di blog pribadi saya ini.

Urusan tulis menulis memang sangat menarik jika kita sharing dengan beliau. Segala jenis kegelisahan mengenai tulis menulis, selalu tepat jika kita ajak beliau untuk memberikan motivasi atau saran. Tentu ini berlaku bagi orang-orang yang serius untuk belajar menjadi penulis yang baik. Sudah ada beberapa murid A.S Laksana yang sukses menjadi penulis. Sukses menerbitkan buku-buku mereka, dan celakanya selalu laris di pasaran.

Saya pikir, saya juga pemuja beliau. Memuja keliaian jemari beliau merangkai kalimat. Mungkin karena bahasa inggris saya masih terlalu kurang baik, saya hanya bisa mengakses tulisan-tulisan bahasa Indonesia. Itulah kenapa saya juga perlu mencari penulis yang baik, penulis yang jernih menyampaikan gagasannya dengan kalimat-kalimat yang bikin ketagihan untuk terus membaca secara keseluruhan isi tulisan yang ditulisnya.

Baiklah, saya tulis saja ke tiga syarat tersebut. Ini syarat yang saya temukan di Twitter A.S Laksana

1-      Banyak yg ingin menjadi penulis, namun tidak banyak yang ingin menjadi pembaca.
Dalam urusan tulis menulis, setiap calon penulis harus memperbanyak porsi bacaannya. Jika ia mahir dalam beragam jenis bahasa itu bisa jadi nilai plus untuk menambah keluasan ilmunya. Pembaca yang baik, akan selalu memilih buku-buku terbaik. Buku-buku yang menyajikan jenis pemikiran maha dasyat, menggugah dan nantinya kita termotivasi untuk menjadi penulis yang baik pula.
Jika kita hanya suka menulis dan tidak rajin membaca maka ujung-ujungnya tulisan kita hanya berputar di dalam satu arena yang mungkin itu sudah menjadi topic tidak menarik bagi pembaca. Bacalah. Dan jika anda suka mengaminkan untuk membaca, maka pilihlah bacaan yang berkualitas karena bacaan remeh temeh hanya akan jadi makanan yang tidak bergizi bahkan bisa saja mengandung penyakit membahayakan.

2-      Tidak pernah mempelajari apa saja unsur-unsur yang membuat tulisan menjadi bagus.
Bagaimana tulisan yang baik. Itu juga terlihat dari struktur kalimatnya dan ide-ide yang disampaikannya. Ide yang baik tapi ditulis dengan cara semrawut maka ia ibarat makanan yang baru dimasak tetapi akhirnya ia tidak mampu menyajikan keenakan, kelezatan ataupun apapun itu yang bisa bikin kita tertarik untuk menikmati lebih lanjut. 

3-      Tidak tahu seperti apa tulisan yang bagus.
Setiap penulis yang baik, selalu menyajikan cerita yang baik pula. Seorang pembaca yang rakus, sangatlah berbahaya jika kemudian dia tidak tahu cara memilih buku yang baik, yang mampu menciptakan kebaikan bagi otak dan pemikirannya. Tentu kita tidak memilih sampah untuk makanan kita sehari-hari. Tapi ini bisa berlaku jika kita tidak selektif memilih bahan bacaan.
Jadi, jika kita ingin menulis sesuatu yang baik, maka cari tahu tulisan yang baik itu seperti apa, letak-letak kekuatan ataupun kelemahan dari sebuah tulisan. Dengan cara mencari tahu tentang hal tersebut, maka kita akan menjadi lebih mampu dan bisa membedakan mana jenis tulisan yang baik dan mana pula jenis tulisan yang tidak baik. Dengan demikian, kita pada akhirnya akan mampu membaca buku-buku berkualitas.

Fendi Chovi, blogger

No comments:

Post a Comment