Baru-baru ini,
saya seringkali membaca status A. S Laksana dan juga status para pemujanya.
Saya kira ini juga penting saya sampaikan di sini, di blog pribadi saya ini.
Urusan tulis
menulis memang sangat menarik jika kita sharing dengan beliau. Segala jenis
kegelisahan mengenai tulis menulis, selalu tepat jika kita ajak beliau untuk
memberikan motivasi atau saran. Tentu ini berlaku bagi orang-orang yang serius
untuk belajar menjadi penulis yang baik. Sudah ada beberapa murid A.S Laksana
yang sukses menjadi penulis. Sukses menerbitkan buku-buku mereka, dan celakanya
selalu laris di pasaran.
Saya pikir, saya
juga pemuja beliau. Memuja keliaian jemari beliau merangkai kalimat. Mungkin karena
bahasa inggris saya masih terlalu kurang baik, saya hanya bisa mengakses
tulisan-tulisan bahasa Indonesia. Itulah kenapa saya juga perlu mencari penulis
yang baik, penulis yang jernih menyampaikan gagasannya dengan kalimat-kalimat
yang bikin ketagihan untuk terus membaca secara keseluruhan isi tulisan yang
ditulisnya.
Baiklah, saya
tulis saja ke tiga syarat tersebut. Ini syarat yang saya temukan di Twitter A.S Laksana
1-
Banyak yg ingin menjadi penulis, namun tidak
banyak yang ingin menjadi pembaca.
Dalam urusan tulis menulis, setiap
calon penulis harus memperbanyak porsi bacaannya. Jika ia mahir dalam beragam
jenis bahasa itu bisa jadi nilai plus untuk menambah keluasan ilmunya. Pembaca yang
baik, akan selalu memilih buku-buku terbaik. Buku-buku yang menyajikan jenis
pemikiran maha dasyat, menggugah dan nantinya kita termotivasi untuk menjadi
penulis yang baik pula.
Jika kita hanya suka menulis dan
tidak rajin membaca maka ujung-ujungnya tulisan kita hanya berputar di dalam
satu arena yang mungkin itu sudah menjadi topic tidak menarik bagi pembaca.
Bacalah. Dan jika anda suka mengaminkan untuk membaca, maka pilihlah bacaan
yang berkualitas karena bacaan remeh temeh hanya akan jadi makanan yang tidak
bergizi bahkan bisa saja mengandung penyakit membahayakan.
2-
Tidak pernah mempelajari apa saja unsur-unsur
yang membuat tulisan menjadi bagus.
Bagaimana tulisan yang baik. Itu juga
terlihat dari struktur kalimatnya dan ide-ide yang disampaikannya. Ide yang
baik tapi ditulis dengan cara semrawut maka ia ibarat makanan yang baru dimasak
tetapi akhirnya ia tidak mampu menyajikan keenakan, kelezatan ataupun apapun
itu yang bisa bikin kita tertarik untuk menikmati lebih lanjut.
3-
Tidak tahu seperti apa tulisan yang bagus.
Setiap penulis yang baik, selalu
menyajikan cerita yang baik pula. Seorang pembaca yang rakus, sangatlah
berbahaya jika kemudian dia tidak tahu cara memilih buku yang baik, yang mampu
menciptakan kebaikan bagi otak dan pemikirannya. Tentu kita tidak memilih sampah
untuk makanan kita sehari-hari. Tapi ini bisa berlaku jika kita tidak selektif
memilih bahan bacaan.
Jadi, jika kita ingin menulis sesuatu
yang baik, maka cari tahu tulisan yang baik itu seperti apa, letak-letak
kekuatan ataupun kelemahan dari sebuah tulisan. Dengan cara mencari tahu
tentang hal tersebut, maka kita akan menjadi lebih mampu dan bisa membedakan
mana jenis tulisan yang baik dan mana pula jenis tulisan yang tidak baik. Dengan
demikian, kita pada akhirnya akan mampu membaca buku-buku berkualitas.
Fendi Chovi, blogger
No comments:
Post a Comment