Berjalan kaki kadang bikin sakit
hati. Berjalan kaki kadang bikin gengsi. Bikin kita tidak menarik. Itu kadang
juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan. Sejumlah alasan lain bisa aku sampaikan
di sini.
Berjalan kaki bisa jadi penyakit
kurang menyenangkan, terutama ketika kita melihat orang-orang di sekitar kita
menaiki sepeda motor. Menaiki mobil avansa dan sederet nama mobil yang
seksi, dan memang nyaman ditempati selama perjalanan.
Lalu, apakah yang menarik dengan
berjalan kaki? Mungkin asumsi aku bahwa berjalan kaki kurang menyenangkan bisa
dibantah oleh orang lain yang memang suka berjalan kaki terutama ketika sedang
pergi ke sekolah, ke kampus atau ke tempat apapun, asalkan jaraknya tidak jauh.
Berjalan kaki selalu jadi kenyataan yang mungkin bisa diwakili dari ekonomi si
pelaku meski hal itu tidak bisa digeneralisasikan. Karena ada juga orang
berjalan kaki meski ia sangat kaya raya dan cukup untuk sekadar beli mobil.
Aku hanya ingin menyampaikan
bahwa berjalan kaki menghadirkan kenangan. Kadang aku suka berjalan kaki ketika
bepergian. Berjalan kaki selalu memberikan kenangan. Ya, aku bisa melihat
hal-hal baru di sampingku. Hal-hal yang bisa aku nikmati sebagai bagian dari
kehidupanku.
Sayangnya, aku kadang menjadi
kurang enak. Entah kenapa, aku sendiri belum menemukan alasan yang cukup sebagai
jawaban. Aku kadang tidak enak. Ketika suatu hari aku berjalan kaki dan di
jalan aku bertemu dengan orang yang aku sukai mengendarai sepeda motor, apalagi
membawa avansa. Mentalku seperti runtuh. Mentalku seperti berada di titik
kehancuran.
Jika hari ini aku berjalan kaki,
berjalan kaki ke tempat-tempat terdekat atau terjauh yang menjadi tempat
tujuanku. Maka semoga esok hari, aku bisa mengendarai sepeda motor sebagai
langkah-langkah untuk lebih cepat pada tujuan. Sekali lagi berjalan kaki itu
tidak enak ketika kita tidak mampu menerima keberadaan dan kondisi kita itu.
Kini, maafkan aku wahai
kekasihku. Jika kamu melihat aku masih berjalan kaki. Berjalan kaki dengan
kemampuan ekonomiku yang pas-pasan. Berjalan kaki karena aku belum memiliki
apa-apa. Kamu mungkin tidak rela aku lepaskan tapi jika berjalan kaki yang
merupakan aktivisku membuat kamu sakit hati. Sakit hati dengan segala
kekuranganku. Maka aku harus dengan kata-kata ala kadarnya untuk meminta maaf
kepadamu.
Jika hari ini aku berjalan kaki
dan kamu tidak mampu menemaniku. Maafkan aku dengan segala keadaan ini. aku
berjalan kaki dan kakiku aku gunakan untuk berjalan hingga waktu datang dan aku
berhasil dan lebih baik dari keadaanku saat ini.
Masihkah kamu ingat wahai
kekasihku.
Kita berjalan kaki berdua saja.
berdua dari pintu ke pintu di tiap-tiap pojok kampus menuju pintu gerbang
utama. Kita berjalan sampai-sampai kita lupa siapa saja orang berlalu
lalang di hadapan kita. Kita lupa bahwa di hadapan kita ada mobil yang menjadi kendaraan
dinas Rektor. Kita lupa. Kita terlalu nikmat dengan berjalan kaki.
Berjalan kaki memang sangatlah
menarik untuk kita. Jika nanti aku tetap berjalan kaki. Adakah kamu masih setia
menemani hari-hariku? Atau Andai aku sakit, masihkah engkau menyempatkan menjengukku?
No comments:
Post a Comment