Apa pentingnya bagi kita ketika membenci seseorang?
Pertanyaan itu sangatlah penting aku pertanyakan. Setidaknya ketika aku mendapatkan salah satu temanku jarang sekali menyapaku. Berbagi kabar dan juga informasi penting untukku. Aku benci mereka. Tapi pentingkah rasa benci ini. Jangan-jangan dia sibuk. Jangan-jangan dia sedang merasakan sesuatu yang membuat dia enggan berkomunikasi lagi denganku.
Kenapa ya, aku seolah selalu dibuat patah hati oleh sahabatku sendiri. Aku sendiri selalu dibuat kurang enak. Aku kadang seperti orang kesepian di antara miliaran temanku yang bertebaran di mana-mana.
Menyikapi semua itu, aku hanya ingin mengatakan bahwa teman itu ternyata berharga. Ketika kita memiliki teman dan ia begitu saja meninggalkan kita. Maka aku pun berpikir bahwa dia tidak sedang berbaik hati kepadaku. Bolehlah dia pergi jauh. Tapi ketika dia jauh dan aku terlupakan. Maka aku semakin sakit hati dan aku pun mengeluarkan pernyataan. Kita berpisah saja selama-lamanya.
Pertanyaan itu sangatlah penting aku pertanyakan. Setidaknya ketika aku mendapatkan salah satu temanku jarang sekali menyapaku. Berbagi kabar dan juga informasi penting untukku. Aku benci mereka. Tapi pentingkah rasa benci ini. Jangan-jangan dia sibuk. Jangan-jangan dia sedang merasakan sesuatu yang membuat dia enggan berkomunikasi lagi denganku.
Kenapa ya, aku seolah selalu dibuat patah hati oleh sahabatku sendiri. Aku sendiri selalu dibuat kurang enak. Aku kadang seperti orang kesepian di antara miliaran temanku yang bertebaran di mana-mana.
Menyikapi semua itu, aku hanya ingin mengatakan bahwa teman itu ternyata berharga. Ketika kita memiliki teman dan ia begitu saja meninggalkan kita. Maka aku pun berpikir bahwa dia tidak sedang berbaik hati kepadaku. Bolehlah dia pergi jauh. Tapi ketika dia jauh dan aku terlupakan. Maka aku semakin sakit hati dan aku pun mengeluarkan pernyataan. Kita berpisah saja selama-lamanya.
Aku benci kepada teman, teman yang kadang bikin aku tidak senang.
Aku seperti seorang pengembara ditinggalkan di tengah gurun sahara. Aku berjalan sendirian saja. Berjalan dan terus berjalan tanpa aku bisa sadar bahwa aku telah ditinggalkan oleh temanku sendiri. Begitulah nasibku kini. Ditinggalkan dalam sepinya hari-hari yang semakin meredupkan harapanku.
Tapi aku juga sadar bahwa setiap harapan, setiap perjalanan tidak selamanya sunyi. Tidak selamanya tidak menarik, perjalanan itu, adakalanya selalu saja menyenangkan. Menyenangkan karena memang begitulah perjalanan kehidupan manusia itu.
Aku seperti seorang pengembara ditinggalkan di tengah gurun sahara. Aku berjalan sendirian saja. Berjalan dan terus berjalan tanpa aku bisa sadar bahwa aku telah ditinggalkan oleh temanku sendiri. Begitulah nasibku kini. Ditinggalkan dalam sepinya hari-hari yang semakin meredupkan harapanku.
Tapi aku juga sadar bahwa setiap harapan, setiap perjalanan tidak selamanya sunyi. Tidak selamanya tidak menarik, perjalanan itu, adakalanya selalu saja menyenangkan. Menyenangkan karena memang begitulah perjalanan kehidupan manusia itu.
No comments:
Post a Comment